minggu 12 agustus 2012, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam waktunya untuk pulang ke rumah setelah berjam-jam kumpul dengan teman - teman dan ketika itu jalanan pun mulai lengang dari padatnya lalu lalang pengendara. Baru saja 1 km dari perjalanan pulang menuju kerumah ada seorang pengendara anak muda yang berboncengan dengan temannya sepeda motor itu menyalip saya dengan kecepatan kira- kira sekitar 80km/jam. Setelah beberapa meter menyalip saya, tiba-tiba saja dengan mendadak sepeda motor itu memotong jalan untuk berbelok masuk gang sontak saya pun kaget karena posisi saya yang memang berada paling kiri jalan dikarenakan kecepatan saya yang lebih lambat dari si pengendara itu dan berada tidak jauh di belakangnya. berbagai cara pun saya lakukan untuk menghindari tabrakan hingga mengerem dan membunyikan klakson namun segala upaya itupun gagal akhirnya saya menabrak si pengendara itu, saat itu juga saya jatuh dan si pengendara yang tertabrak tidak jatuh dari sepeda motornya. kenapa dia tidak jatuh, menurut logika saya tabrakan terjadi seperti huruf T saya yang berjalan lurus vertikal dan si pengendara itu belok dengan cara horisontal. Ban depan saya menabrak knalpot pengendara itu, otomatis motor saya tertancap di motornya dan saya terlempar jauh ke jalanan. tidak ada luka fisik namun saya merasakan luka dalam yang amat sakit yaitu tangan kanan yang terkilir akibat jatuh dari motor. Beberapa saat setelah kejadian tabrakan saya melihat pengendara itu hanya melihatkan matanya sekejap ke arah saya kemudian kabur tanpa rasa peduli, dalam diri ingin mengejar dan memarahi si pengendara itu namun apa boleh saya sedang terkapar di jalan dengan menahan sakit akibat terkilir pada tangan kanan, yang pada akhirnya ditolong masyarakat sekitar yang melihat dari kejauhan kejadian tersebut. Akibat kejadian itu hampir 6 hari segala aktivitas saya menggunakan tangan kiri bahkan hingga hari raya idul fitri 1 syawal 1433 terpaksa merayakannya dengan rasa sakit di tangan namun saya anggap itu hanya musibah dan dibalik musibah pasti akan ada hikmah, saya juga mesti lebih bersyukur tuhan masih sayang pada nyawa saya. Kesimpulan, jika anda memang pengendara motor yang baik maka hormatilah sesama pengendara motor di jalan dan taatilah apa yang telah menjadi rambu - rambu lalu lintas, demi keselamatan kita semua. karena angka kematian tertinggi bukanlah karena sebuah perang melainkan kecelakaan lalu lintas. Dan apabila memang terjadi musibah tabrakan seperti yang saya alami maka tunjukkanlah rasa kepudilian antar sesama bukan karna salah atau tidak salah tapi lebih karena kita sesama manusia betapa pentingnya harga sebuah nyawa.
|
Berlangganan artikel via email! |
Follow us! 
|
